Thursday, December 22, 2011

Sedetik pun tak lupa

Di lentik jemarimu, rengkuh genggamanku memudar, dan kini rindu menularkan sakit kesepian. Dan, tujuanku tak kemana. Di pinggir bibirmu, kuingin menepi. Berteduh dari rindu yang mengaduh. Sesering kita mengingkari hati, sedalam tak terukur kita membodohi diri sendiri. Sedalam inginku berlari mengingkari, secepat getarku kembali bertekuk lutut di hatimu, satu-satunya. Sedetik tak lupa, sekujur tubuhmu adalah segenap ingatan yang mencetak satu rindu, sebenarnya. (Moammar Emka dalam DEAR YOU, halaman 328-329)

Tuesday, December 06, 2011

DEAR YOU

Dear you: Untuk apa jauh-jauh lagi mencari, sementara dalam dirimu saja aku sudah menemukan alasan hidup: bahagia bersamamu. **** Karena hanya di hatimu aku berhenti mencintai. Pada segalamu, cinta tak kutakar lagi. Dan, Telah kubaca dari segala gerak hatimu. Kuberkaca tak jera; agar menjadi kita, suatu ketika. Dan, Aku mencintaimu di luar pemahaman. Selesai! Dan, aku bahagia. Cukup! **** Buku ini dipersembahkan untuk cinta, demi cinta, dan kepada cinta. Ingat-ingatlah semua pagi yang kau syukuri karena masih bisa terbangun di sisinya, semua siang yang kau habiskan dengan merindukannya, juga malam-malam yang kau tutup dengan doa memohon kebahagiaannya. Temukan cerita tentang cintamu di buku ini, dan bersiaplah jatuh cinta lagi.