Sunday, October 03, 2010

Dalam hujan, aku telanjang



Apa yang kurekam dari hujan siang ini? Larik-lari rindu yang menghias rintiknya saat kita sepayung berdua; di kota sana, di suatu hari tanpa nama.

Sepayung membelah hujan. Dalam magis lirih rintiknya yang menorehkan bahagia, juga luka. Bersama!

Tawa-bahagia dan sedu-sedan tangis meramu satu. Dalam hujan itu, tersimpan jejakmu. Lewat riuh rintiknya, aku mengadu dan mengaduh pilu.

Aku katakan pada hujan, kita masih satu; seadanya-setiada-tiadanya. Karena kamu telah memenangkan hatiku, begitu juga aku.

Hujan boleh saja reda. Tapi tidak dengan rinduku. Kau telah merenggutnya tanpa sisa. Dan kini, tinggal lah kosong meraja.

Dan tetaplah dalam hujan. Karena di sana, aku terbiasa menari bersamamu.

1 comment:

Zifah Naiusaf said...

ketika hujan aku merasakan kerinduan..