Sejenak yang melelapkan. Lalu barisan kenangan pahit menerbitkan kembali luka itu. Menciutkan hasrat tunas untuk bersemi. Kelopak bunga masih jauh dari mekar, bahkan dalam ketakutannya layu teranggas terik matahari.
Cukup sampai di sini. Adalah kita, tak ada —lagi.
Aku akan berdiri di jalanku. Mengundurkan diri sebagai tiang dan jembatan tanpa sebab, untukmu.
Dan seterusnya, tanpa ijinmu aku akan berlari dan menari dalam gerimis pagi, —sendiri. Permisi…!!!
1 comment:
berarti ini datang tak diundang, pergi tak diantar dong ?
salam kenal mas
dhani
Post a Comment