
Diam diam aku merindukan jarak. Di silang perjalanannya, pentahbisan cintaku menemui batu ujiannya. Kukuh erat mendekapmu dalam kepatuhan dan penyatuan janji atau berseteru dengan nalar dan hati.
“Lalu dimana janji penyatuan itu?”
Aku menyimpannya di cetak biru kenangan.
“Kapan kau tepati janjimu?”
Ketika tak ada alasan yang kutemukan selain dirimu.